Rabu, 29 Juni 2016

Nyusu dulu biar sehat

Kota Batu yang berdekatan dengan Malang Jawa Timur pernah dijuluki sebagai Swiss kecil di pulau jawa oleh para  tentara kolonial Belanda pada jaman dahulu, karena keindahan dan keelokan panorama alam dan beberapa lokasi wisata menarik  di kota dingin ini sangat mirip dengan Swiss, mulai dari pemandangan alam yang dapat kita nikmati mulai  sejak sebelum menuju pusat Kota Batu. 
Antara lain melihat Situs purbakala kerajaan Singosari ( Malang) , Tiba di Kota Batu kita bisa berkunjung ke taman wisata Songgoriti , Taman Selecta, Wisata Bunga, Buah, hingga Jatim Park dan Batu Night Spectakuler dan masih banyak lagi tempat menarik lainnya. Bila kita berkunjung ke Batu Malang tentu tak akan ketinggalan untuk mencicipi segarnya sari apel manalagi, dan jangan lupakan satu lagi yaitu juga susu sapi.

Produk susu sapi  ini salah satunya yang cukup terkenal ada di depan alun-alun kota Batu, yakni Depot susu sapi Ganesha, yang konon menurut salah satu karyawan depot ini sudah mulai ada sejak tahun 1986. 

Depot Susu Sapi Ganesha tampak depan
Disini Anda dapat menikmati aneka olahan susu sapi mulai dari susu murni hangat, susu jahe, susu madu, susu telor ataupun kombinasi ketiganya. Selain aneka menu susu hangat adapun juga susu murni dingin yang disajikan dalam bentuk cup dan botol dengan berbagai rasa mulai dari coklat, strawberry, melon dan vanila.  Berikut adalah Daftar menu dan harganya :


Menu Depot Susu Ganesha Kota Batu






Macam - macam Apel yang ada di Kota Batu

Buah Apel menjadi maskot Kota Batu, hal ini tidak terlepas dari masa penjajahan dulu. Mereka membawa tanaman apel pada tahun 1930 - an untuk ditanam di beberapa wilayah Kota Batu, salah satunya yang ada di Desa Tulungrejo.

Ada lima jenis apel yang ditanam di Kota Wisata Batu, antara lain yaitu :

  1. Apel Manalagi

    Apel Manalagi

    Dimulai dari Apel Manalagi. Apel ini memiliki rasa yang paling manis dan daging buahnya sedikit keras. Warnanya hijau kekuningan. Sedangkan aromanya begitu harum (wangi) dibandingkan jenis apel yang lain. Untuk daunnya berkembang melebar. Memiliki kandungan air yang cukup sedikit. Manalagi merupakan jenis apel yang paling banyak ditanam di Kota Batu. Apel Manalagi memiliki daya tahan cukup lama, sekitar satu bulan. Sehingga, apel jenis ini cocok untuk oleh-oleh yang dibawa keluar kota.

  2. Apel Rome Beauty

    Rome Beauty

    Apel Rome Beauty memiliki warna kulit buah hijau bersembur warna merah. Munculnya warna merah ini karena terpapar sinar matahari. Rasanya segar sedikit asam. Bentuknya sedikit bulat hampir sama dengan bentuk apel Manalagi. Hanya saja memiliki lekukan di bagian ujung relatif dalam. Rome Beauty daging buahnya sedikit keras tetapi jika masak di pohon, buahnya terasa lebih renyah. Jenis apel ini sering digunakan untuk bahan pembuatan sari apel karena rasanya yang kuat.

  3. Si Hijau


    Jenis apel Granny Smith (ada yang menyebutnya Green Smith) merupakan salah satu jenis apel yang cocok untuk dibuat jus apel. Kandungan air yang banyak dan memiliki rasa asam. Sesuai namanya, warna kulit dari jenis apel ini adalah hijau. Terkadang terdapat bintik-bintik putih di kulitnya. Namun, Apel Granny Smith sudah jarang ditemui di Desa Tulungrejo. Sebab sudah jarang petani setempat yang menanamnya.

  4. Anna

    Apel Anna menjadi salah satu jenis apel yang menjadi perimadona Kota Batu. Karena warnanya yang merah merona. Apel Anna yang bisa dikatakan baru berkembang di Kota Batu sejak 14 tahun terakhir memang cukup menarik wisatawan petik apel. Apel Anna mempunyai rasa kombinasi asam dan manis. Daging buahnya lunak (masir) tetapi memiliki isi yang padat. Bentuk apel Anna seperti trapesium terbalik. Selain itu, apel Anna memiliki aroma buah apel yang tajam. Kulitnya yang tipis, membuat apel Anna tidak dapat bertahan lama seperti apel Manalagi.

  5. Wanglin

    Jenis apel terakhir yang ada di Desa Tulungrejo, Kota Batu adalah Wanglin. Jenis apel ini memiliki warna yang hampir sama dengan Granny Smith. Akan tetapi, pada apel Wanglin memiliki bintik-bintik hitam. Rasa yang dimiliki adalah manis dan segar. ”Rasanya seperti buah pear”, terang Dhani Arie. Kandungan air pada apel Wanglin ini sangat banyak dan ketika digigit terasa renyah. Apel Wanglin hasil dari persilangan apel Manalagi dan buah Pear. Namun, apel ini tergolong langka karena di Desa Tulungrejo petani jarang menanamnya. Bila ada yang menanam, terkadang lebih sering di konsumsi sendiri. Berbagai jenis apel lokal yang ada di Kota Batu, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dengan proses budidaya saat ini menggunakan pupuk organik. Diharapkan, hasil dari jenis-jenis apel yang sudah ada akan memiliki kualitas yang baik yang tentu baik untuk kesehatan.

Minggu, 26 Juni 2016

Keripik Tempe

oleh - oleh kota batu deduwa
Keripik Tempe Produksi Deduwa 

Kripik tempe merupakan camilan yang sangat kental dengan kota malang, pusat produsen kripik tempe  malang ada di Sanan kelurahan Kecamatan Blimbing Kota Malang. Menurut beberapa pengrajin kripik tempe di Sanan, rata - rata sudah memasuki generasi kedua.

Karena mayoritas dimiliki oleh keluarga, karena merupakan home industri. Semua rumah tangga merupakan penjual dan pembuat tempe, dan tempe yang tidak laku dibuat kripik. Karena kripik tempe berasal dari tempe yang tidak laku dijual, maka skalanya masih kecil. Hal ini dikarenakan core businessnya masih sebagai penjual dan pembuat tempe. Seiring berjalannya waktu, kripik tempe lebih menjanjikan daripada tempe, sehingga mayoritas home industri tempe beralih ke kripik tempe.

oleh - oleh kota batu deduwa
Senta Industri Tempe Sanan

Apabila anda ingin membeli kripik tempe sebagai oleh - oleh dari kota malang, anda dapat menjumpainya di berbagai pusat oleh - oleh kota malang dan kota batu. Misalnya di DEDUWA

Rabu, 22 Juni 2016

Aneka Keripik Buah

Aneka Keripik Buah
Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu.
Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas,manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya. Keripik singkong banyak diproduksi di kota Bandung dengan berbagai macam rasa dan varian. Di Yogyakarta terdapat keripik berbahan baku jamur tiram. Di Malang banyak diproduksi keripik buah.
Daya tahan produk dimulai dari tanggal atau masa produksi bisa mencapai 12 bulan maksimal dengan persyaratan tidak terjadi kebocoran pada kemasannya aluminium foil bag (selalu tertutup rapat) dan disimpan pada temperatur normal dan kering. Apabila kripik dimasukkan dalam kemasan selain Aluminium Foil Bag atau kemasan plastik biasa maka akan memperpendek masa kadaluarsa produk. Contoh Produk Keripik Buah yang dikemas dengan alumunium foil adalah seperti dibawah ini :

Keripik Salak
Untuk mendapatkan aneka keripik buah dengan harga terjangkau dan pilihan aneka buah, bisa kunjungi ke Deduwa yang beralamatkan di Jalan Diponegoro no. 74 Kota batu.


Selasa, 21 Juni 2016

Chocopel

Chocopel adalah coklat rasa apel.

Apel dipilih demi menonjolkan ikon Kota Batu yang menjadi lokasi Rumah Cokelat, tempat produksi chocopel berada. Didirikan pada 2013 oleh Hadiyan Izzaturahman, mahasiswa jurusan kimia  Universitas Brawijaya, produk ini semula memang hendak menyasar potensi Batu sebagai kota wisata di Jawa Timur.
Meski terhitung baru saja berdiri, produksi cokelat Chocopel sudah lumayan banyak. Dalam sehari mereka memproduksi cokelat hingga 300 pieces. Tentu volume produksi makin banyak jika pesanan yang datang berlipat.
“Satu bulan bisa produksi hingga 2.400 pieces,” kata manajer produksi chocopel, Ria Sukarsih Pujiastuti (20).
Uniknya, di setiap kemasan chocopel tertera kalimat-kalimat lucu. Simaklah beberapa tulisan di pembungkusnya seperti: ‘Pilihlah Aku Jadi Coklatmu’, ‘Apel ke Rumahmu Bawa Cokelat, Kuharap Cintamu Makin Melekat’, ‘From Batu With Love’, dan lain-lain.
“Setiap hari kita memikirkan kata-kata itu. Setiap hari karyawan disini harus punya kata-kata,” ujar Asih. Selain menugaskan karyawan menyiapkan-kalimat-kalimat yang akan dicantumkan di pembungkus, pelanggan juga bisa memesan produk dengan kalimat-kalimat sesuai keinginan.
Chocopel mempekerjakan 5 karyawan dengan tugas-tugas berbeda seperti mendesain produk, mengolah cokelat, hingga pengemasan. Mereka mengolah bahan cokelat dari beberapa daerah di sekitar Jawa Timur. Sedangkan apel diperoleh dari Kota Batu yang jumlahnya memang melimpah.
Produk cokelat yang ditawarkan terdiri dari berbagai rasa. Misalnya dark originalgreen tea, danstrawberry, dalam ukuran kecil dan besar.
Harga yang ditawarkan untuk satu batang cokelat berbeda tergantung ukuran. Untuk ukuran kecil Rp 11.000, ukuran besar Rp 23.000. Bagi mereka yang memesan dengan desain kalimat sendiri, harganya ditambah Rp 10.000.
Chocopel kreatif mempromosikan produknya lewat berbagai cara. Mulai dari penyebaran brosur, pengenalan melalui media sosial dan web pribadi, juga melalui agen-agen resmi yang tersebar di sekitar Kota Malang dan Batu.
“Kita ada 24 agen resmi. Kita menawarkan langsung ke mereka. Namun ada juga yang memintanya langsung ke kita. Biasanya kita mengirim dalam bentuk boks. 1 boks berisi 100pieces,” ujar Asih.
Menurut Asih, satu boks chocopel normalnya habis dalam satu minggu. Permintaan paling ramai pada bulan Desember hingga Februari dan hari-hari libur. Pada saat-saat itulah persediaan chocopel cepat ludes.
Berkat kreativitas memproduksi chocopel, omzet bisnis yang dimiliki anak-anak muda ini bisa mencapai Rp 45-60 juta setiap bulan. Bahkan pada saat-saat ramai nilainya bisa sampai Rp 80 juta.
Kini produk chocopel telah menjangkau pasaran di luar pulau Jawa seperti Palembang, Maluku, dan Bali. “Konsumen Batu banyak. Kalau luar kota paling banyak itu Jakarta sama Jember. Pernah juga ke Semarang. Pernah satu toko ini dijual ke Semarang semua,” katanya.
Banyak juga konsumen yang datang langsung ke tempat produksi di Batu. Di sana mereka berkesempatan melihat  langsung proses produksi chocopel
Untuk mendapatkan chocopel dengan berbagai ukuran bentuk, bisa ke Deduwa. Disana banyak pilihan kemasan dan oleh - oleh lainnya.
Pilihan Chocopel di Deduwa


Jajan Hits Kota Batu dan Sekitarnya



Setahun belakangan ini di kota wisata batu - malang sedang ramai jajanan yang bernama, "SEMPOL", dan popularitas sempol mampu menggeser jajan - jajan lainnya sehingga banyak pedagang cilok dan pedagang getuk beralih ke berdagang sempol.

Nama “SEMPOL” cukup unik, entah dari mana asal nama itu. Ada yang mengatakan jajanan sempol batu - malang ini berasal dari salah satu daerah bernama “sempol”. Apakah benar seperti itu? belum jelas kebenarannya. Yang jelas sempol ini enak dinikmati saat santai, rame-rame bersama teman atau keluarga.


Untuk menikmati sempol ini tidaklah jauh berbeda dengan cilok atau tempura yang umumnya memakai saus. Ada saus sambal, kecap dan ada pula yang memakai saus kacang, hmmmm… yummii..

Dari segi harga tentu sangatlah terjangkau, per tusuknya hanya 500 rupiah saja, murah sekali bukan? tapi ada juga yang membandrol harga 2000 rupiah per tiga tusuk. Tentu saja bahan setiap penjual berbeda, ada yang memakai adonan/campuran daging, ayam ataupun ikan.
Sempol Malang | Image taken from instagram.com/ayasmlgsaja


Banyak berbagai macam sempol yang ada sesuai selera masing - masing, kali ini saya akan membagi resep sempol malang,


Bahan - Bahan

  • 300 gr daging ayam, haluskan 
  • 200 gr tepung tapioka (aku pake sagu tani) 
  • 50 gr tepung terigu 
  • 1 btg daun bawang, cincang 
  • 30 ml air 
  • 1 butir telor ayam besar 
  • bumbu halus🍡 
  • 6 bawang putih 
  • 2 bawang merah 
  • 1 sdt ladaku 
  • 1/2 sdt gula pasir 
  • 1 sdt kaldu ayam bubuk 
  • secukupnya garam 
  • bahan pencelup🍡 
  • 1 butir telor ayam 
  • 50 ml air 
  • bahan saos🍡 
  • 1 siung bawang putih, rebus 
  • 5 buah cabe rawit merah, rebus 
  • 4 sdm saos tomat 
  • 1 sdm kecap manis 
  • 60 ml air 
  • 1/2 sdm maizena, larutkan dg sedikit air 
  • secukupnya gula, garam, ladaku 
  • 🍡🍡30 tusuk sate 


Cara membuat

1. Haluskan daging ayam, aku pake blender. Kemudian aku timbang dapet 300 gram daging ayam halus,, *aku belinya 500 gr dada ayam, aku ambil daging2nya ajha*





2. Campur daging ayam☝, telor, tepung, bumbu2, dan daun bawang. Aduk rata👈





3. Uleni hingga tercampur rata, dan adonan pun siap diproses😉👏





4. Lilitkan secukupnya adonan pada tusuk sate, lakukan hingga semua adonan habis,,,,🍡🍡





5. Rebus di dalam air mendidih dg sedikit garam, selama 15 menitan,,,





6. Kemudian angkat dan tiriskan... punyaku jadi 30 tusuk sempol ayam. Lumayan buanyak😄 #asyiiikk... Btw, dari penampakannya mirip2 sama pempek yaa😮





7. Cara bikin saos: haluskan bawang putih dan cabe yg sudah direbus, kemudian Campur semua bahan saos dan masak diatas api kecil, aduk2 jika sudah pas matikan api, air jangan sampai terlalu menyusut yaa... sesuaikan selera ajja untuk kekentalannya😉





8. Goreng sempol ayam, setengah matang lalu angkat dan tiriskan





9. Celupkan rata pada bahan pencelup





10. Goreng lagi hingga matang/kuning kecoklatan...





Dan tarraaaaa,,,, dah jadi deh,,, 😉 mantapp👍 plus gampang bikinnya,,, aiyog2 bebikin man teman😄 cocok banget lho buat cemilan.. dicocol sama sausnya makin mantapp double👍👍


Kalau menurut saia, rasanya mirip2 pempek lho.... gurih dan tekstur sebelas duabelas.... Ini mah rasa dari lidahku yaa,,, 😉